}

PERSAKSIAN MALAIKAT DIWAKTU SUBUH

 Waktu Subuh Begitu Kejam, Mengapa? | RajaPena.Org

Orang yang melakukan shalat Subuh tepat waktu akan disaksikan oleh para malaikat yang bertugas di malam hari dan para malaikat yang bertugas di siang hari.

 Karena ketika waktu subuh tiba, bergantian para malaikat yang bertugas pada malam hari akan naik ke langit dan para malaikat yang bertugas pada siang hari turun ke bumi.

Sebagaimana yang di jelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu,

 Rasulullah ﷺ bersabda:

يتعاقبون فيكم ملائكةٌ بالليل وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون ف ي صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم – وهو أعلم بهم: كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون.

“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar.

 Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’

 Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)

Ibnu Baththol rahimahullah berkata, "Shalat shubuh akan membuat seseorang mendapatkan perhatian Allah pada hari kiamat.

Kenapa dikhususkan dua shalat ini? Karena berkumpulnya para malaikat malam dan siang di dua waktu tersebut. Inilah makna firman Allah سبحانه وتعالى,

"Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
(QS. Al-Isra: 78) (Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththol, 3:250, Asy-Syamilah)

Waktu subuh adalah kesempatan untuk menilai diri sendiri tentang seberapa dekat dirimu dengan Allah.

 Seberapa besar kamu menginginkan surga? Sanggupkah engkau meninggalkan tempat tidur untuk kemudian bersegera bersujud kepada Tuhanmu?

Karena Shalat subuh adalah babak pertamamu melawan setan, entah kamu yang berhasil menjatuhkannya ataukah setan yang justru menjatuhkanmu dengan membuatmu tertidur.

Semoga bermanfaat

Barakallahu fiikum.
#Istiqomah_DiatasSunnah

Share:

HIBURAN BAGI PENYEBAR ILMU (DAKWAH)

 Keutamaan Menyebarkan Ilmu Agama

Selembut dan sebijaksana apapun cara seseorang dalam berdakwah, selama ia menyuarakan kebenaran & meluruskan penyimpangan, pasti akan menghadapi berbagai macam rintangan & tantangan.

Bahkan da’i paling bijaksana dan paling lembut sedunia sekalipun yaitu Rasul ﷺ ternyata dicaci-maki dan dilempari batu, diusir & malah diupayakan ingin dibunuh.

(1). Imam al-Utsaimin رحمه الله berkata :
"Maka janganlah engkau bersedih wahai para dai yg telah mengajak kepada Allah, seandainya dakwahmu itu tidak diterima. Jika engkau telah menunaikan apa yang wajib bagimu (untuk menyampaikannya), maka berarti bebanmu itu telah terlepas, dan (serahkan) hisabnya kepada Allah.... Namun ketahuilah, apabila dakwahmu benar2 hanya mengharap wajah Allah, maka pasti akan ada bekas. Meskipun mereka menolak (secara terang2an) di depanmu, maka pasti akan ada bekas (di hati mereka)" (Syarah Hadits Arba'in hal 153-154).

(2). Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat, serta semua penduduk langit dan bumi, sampai-sampai semut pada sarangnya, dan juga ikan (di lautan), mereka semua benar2 bershalawat (mendoakan serta memintakan ampunan) bagi orang yang telah mengajarkan manusia kebaikan (ilmu agama)" (HR. At-Tirmidzi no. 2685, Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah IV/467).

(3). Dari Abu Mas’uud 'Uqbah bin 'Amr Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yg telah menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang telah mengerjakannya" (HR. Muslim no. 1893).

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Share:

ALLAH SANGAT SAYANG KEPADA HAMBANYA

 Siapakah Orang Yang Dapat Kasih Sayang Allah?

Bismillah

Seorang hamba harus mengenal Rabb-nya, harus mengenal Allah, agar ia cinta kepada Allah dan Allah cinta kepadanya.

Perlu diketahui dari salah satu sifat Allah bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya. Kita sangat tahu bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang mungkin tidak ada tandingannya di dunia ini, akan tetapi kita sangat perlu tahu bahwa kasih sayang Allah melebihi itu semua.

Perhatikan hadits berikut, Dari Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan:

ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ

ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.

Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,

“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”

Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Apabila seorang Ibu tersebut tidak tega melempar anaknya ke dalam api, maka Allah tentu lebih tidak tega lagi melempar dan mencampakkan hamba-Nya ke dalam api neraka, akan tetapi apa yang terjadi? Hamba tersebut tidak mau mengenal Allah, tidak peduli kepada Allah dan agama-Nya, bahkan ia lari jauh dari Allah. Bagaimana Allah bisa sayang kepada hamba tersebut?

Kita diperintahkan untuk mengenal Allah dan “lari” menuju Allah. Allah berfirman,

فَفِرُّوا إِلَى اللهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

“Maka segera berlarilah kalian (kembali) menuju Allah. Sungguh aku (Rasul) seorang pemberi peringatan yang nyata dari-Nya bagi kalian.” (adz-Dzaariyaat: 50).

(fawaid dr. Raehanul Bahraen hafidzahullah)



Semoga bermanfaat

Share:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Cari