Bismillah....
Sering kali manusia mengeluh pada apa yang terjadi, misalnya saja mengeluhkan cuaca yang panas, hari hujan, gaji yang kecil, padahal apapun yang menimpa seorang Muslim belum tentu keburukan baginya. Sebagaimana Firman Allah Ta'ala :
Ø¥ِÙ†َّ ٱلْØ¥ِنسَٰÙ†َ Ø®ُÙ„ِÙ‚َ Ù‡َÙ„ُوعًا
Artinya: ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (Q. S. Al Mariij: 19)
Ø¥ِØ°َا Ù…َسَّÙ‡ُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا
Artinya: ” Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,” (Q. S. Al Mariij: 20)
Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih, maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini.
Kenikmatan yang diberikan oleh Allah Ta'ala yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita mengeluh.
Jika terdapat suatu musibah, harusnya kita mensyukurinya karena jika kita bersabar dalam menghadapinya maka dosa kita pun akan diampuni. Mengeluh hanya menjadi penyebab hati gelisah menurut Islam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang Muslim, melainkan dengannya Allah hapuskan (dosa-dosa kecil) darinya sampai-sampai sebatang duri pun yang menusuknya.
”(Shahih al-Bukhari, kitab al-Mardla, no. 5640; Shahih Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah, no. 2572).
Sumber : dalamislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar