}

YAA ALLAH MUDAHKANLAH UNTUK MENJAGA SUNNAH ROSULMU

 Humor: Kisah Dua Sahabat di Padang Gurun - Islami[dot]co

Bismillah..

Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mewasiati umatnya agar berpegang dengan kuat pada ajaran (sunnah) beliau. Namun, kini umatnya lebih banyak yang meninggalkan ajaran beliau, meski azab yang keras dari Allah subhanahu wa ta’ala telah menanti.

Sunnah Nabi, sebuah istilah yang kerap kita mendengarnya, bahkan sering pula mengucapkannya. As-Sunnah (petunjuk/ajaran Nabi) adalah sesuatu yang menjadi landasan hidup kita sebagai penganut ajaran Islam. Kita semua sepakat untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan As-Sunnah. Kita bersepakat pula bahwa yang merendahkannya berarti menghinakan Islam dan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Namun, jika kita menengok realitas yang ada, apa yang dilakukan kaum muslimin dalam mengagungkan sunnah Nabi tampaknya sudah jauh dari yang semestinya. Bahkan, keadaannya sangat parah. Tidak tanggung-tanggung, di antara mereka ada yang menolak dengan terang-terangan As-Sunnah yang tidak mutawatir[1] dan mengatakan hadits ahad bukan hujah (dalil) dalam masalah akidah.

Ada pula yang menolak dan mengingkari Sunnah Nabi secara total dengan berkedok mengikuti Al-Qur’an saja. Padahal Al-Qur’an tidak mungkin dipisahkan dari As-Sunnah. Al-Qur’an memerintahkan untuk mengambil apa saja yang datang dari Nabi, yaitu sunnahnya.

Ada pula yang dengan terang-terangan menolak hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam karena dinilai tidak sesuai dengan akal.

Bentuk yang lebih parah dari ‘sekadar’ menolak adalah mengolok-olok As-Sunnah dan orang-orang yang mencoba berjalan di atasnya. Sangat disayangkan, sikap-sikap seperti ini justru kadang muncul dari orang-orang yang terjun dalam kancah dakwah, sementara lisan mereka juga mengatakan bahwa kita wajib mengagungkan As-Sunnah.

Mengagungkan As-Sunnah adalah perkara yang besar, bukan sekadar isapan jempol. Ia butuh bukti nyata dan praktik dalam kehidupan. Namun, kini keadaan justru sebaliknya, banyak orang menolaknya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah mengisyaratkan akan datangnya keadaan ini,

لَأُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيْكَتِهِ يَأْتِيْهِ الْأَمْرُ مِنْ أَمْرِيْ مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ، فَيَقُوْلُ: لَا أَدْرِيْ مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللهِ اتَّبَعْنَاهُ

“Sungguh-sungguh, aku akan dapati salah seorang dari kalian bertelekan (tiduran) di atas dipannya, (lalu) datang kepadanya salah satu perintahku atau salah satu laranganku lalu dia mengatakan, ‘Saya tidak tahu itu. Apa yang kami dapatkan dalam kitab Allah, kami ikuti’.” (Sahih, HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dari Abu Rafi, dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’, 7172).

Maksudnya, mereka menolak Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan alasan hanya mengikuti Al-Qur’an.

Semoga Allah Ta'ala memberikan Taufik dan Hidayahnya serta Menjauhkan kita dari Dosa.

Barakallahu Fiikum
Ebook klik bit.ly/abuaish

Share:

Tidak ada komentar:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Cari