}

Kebenaran Milik Allah

Hasil gambar untuk kebenaran hanya milik allah swtKetika ada seseorang menyampaikan ini yang haq ini yang batil. Ini haram ini halal. Ini jalan ke surga ini jalan ke neraka. Ini sunnah ini bid'ah, ini kelompok sesat dan  menyimpang, dengan dalil-dalilnya dan pendapat para ulama, banyak orang membantahnya dengan mengatakan,  "Jangan merasa paling benar, jangan salah salahkan orang, kebenaran itu milik Allah."

Kata-kata itu benar adanya, memang kebenaran itu dari Allah dan milik Allah. Allah-lah yang tahu ini jalan yang benar dan ini jalan yang batil. Ini jalan yang lurus, ini jalan yang sesat. Ini jalan ke neraka, ini jalan ke surga.

Allah Ta'ala berfirman:

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu” (QS. al-Baqarah: 147).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

{وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ...

Dan katakanlah, "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu...(QS. Al Kahfi : 29).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:

تعالى لرسوله محمد صلى الله عليه وسلم : وقل يا محمد للناس : هذا الذي جئتكم به من ربكم هو الحق الذي لا مرية فيه ولا شك

Allah Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya, "Hai Muhammad, katakanlah kepada manusia, bahwa apa yang engkau sampaikan kepada mereka dari Tuhan kalian adalah perkara yang hak yang tiada kebimbangan serta tiada keraguan padanya."  (Tafsir Ibnu Katsir).

Apa itu kebenaran?

Kebenaran adalah apa yang diwahyukan Allah Ta'ala kepada RasulNya berupa alquran dan as sunnah.

Allah Ta'ala berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ....

Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...(QS. Al Maidah : 48).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

 Allah Ta'ala berfirman:

{وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ}

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran. (QS. Al-Maidah: 48)

Yakni membawa kebenaran, tiada keraguan di dalamnya; dan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari sisi Allah Ta'ala. (Tafsir Ibnu Katsir).

Tolak ukur kebenaran adalah dalil alquran dan as sunnah, bukan yang sesuai dengan hawa nafsu, bukan yang sesuai dengan akal dan perasaan, bukan karena dilakukan oleh para tokoh, bukan yang jadi kebiasaan nenek moyang dan bukan karena dilakukan orang banyak.

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah :

الحق ما قام عليه الدليل و ليس الحق فيما عمله الناس

Kebenaran itu berdasarkan dalil dan bukanlah kebenaran itu berdasarkan apa yang dilakukan banyak manusia. (Majmu al-Fatawa 7/367)

Kaum muslimin agar berada di jalan kebenaran, di jalan yang lurus, jalan yang terang benderang, jalan yang menyampaikannya ke surga adalah berpegang teguh dengan wahyu Allah Ta'ala berupa alquran dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang shahih.

Dengan berpegang teguh kepada keduanya, tidak akan sesat selama-lamanya.

Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (رواه الموطأ مالك).

Aku tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama-lamanya selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yakni kitab Allah (alquran) dan sunnah NabiNya (al hadits). (HR. Imam Malik - Al Muwaththo).

Berkata As Syaikh Rabie hafidzahullah :

"دليلنا هو القرآن والسنة فمن فقدهما في أي ميدان من الميادين ضل" مرحباً يا طالب العلم ٢٤٥

"Dalil kami adalah Al Qur'an dan Sunnah, maka barangsiapa yang mengilangkan keduanya di salah satu bidang dari semua bidang (agama) maka dia sesat " ( kitab marhaban yaa thalibin ilmi: halaman 245).

Siapa Yang Paling Faham Kebenaran?

Lantas siapa yang paling paham kebenaran dan yang paling pertama kali mengamalkan kebenaran, ketika kebenaran ini pertama kali disampaikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam? Tentu jawabannya adalah para sahabat. Maka ikutilah sahabat, itulah jalan kebenaran, jalan yang tidak akan tersesat.

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An Nisa 115).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:

Allah Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يُشاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدى

Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya. (QS. An-Nisa: 115)

Barang siapa yang menempuh jalan selain jalan syariat yang didatangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka ia berada di suatu belahan, sedangkan syariat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berada di belahan yang lain. Hal tersebut dilakukannya dengan sengaja sesudah tampak jelas baginya jalan kebenaran.

Allah Ta'ala berfirman:

وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِين
َ
Dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. (An-Nisa: 115)

Makna firman ini saling berkaitan dengan apa yang digambarkan oleh firman pertama tadi. Tetapi adakalanya pelanggaran tersebut terhadap nas syariat, dan adakalanya bertentangan dengan apa yang telah disepakati oleh umat Muhammad dalam hal-hal yang telah dimaklumi kesepakatan mereka (para sahabat) secara' nyata. Karena sesungguhnya dalam kesepakatan mereka telah dipelihara dari kekeliruan, sebagai karunia Allah demi menghormati mereka dan memuliakan Nabi mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dengan dasar inilah, kita dalam berislam dan beramal ibadah mengikuti bagaimana mereka dalam berislam dan beramal ibadah. Kalau kita mengikuti mereka dengan baik, maka ridha Allah dan surganya Allah pasti didapatkan.

Allah Ta'ala berfirman :

{وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dari Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik Allah rida kepada mereka dan menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya mereka kekal di dalammnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 100).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:

Allah Ta'ala menceritakan tentang rida-Nya kepada orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin, Ansar, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah rida kepada mereka, untuk itu Dia menyediakan bagi mereka surga-surga yang penuh dengan kenikmatan dan kenikmatan yang kekal lagi abadi. (Tafsir Ibnu Katsir).

Kesimpulannya, kebenaran adalah apa-apa yang mencocoki dalil, mencocoki alquran dan as sunnah dengan pemahaman para sahabat, itulah jalan kebenaran, jalan keselamatan dan jalan yang mengantarkan ke surganya Allah Ta'ala.

Berkata Al-'Allamah Shaleh al-Fauzan hafizhahullah :

الحق هو ما وافق الكتاب والسنة بفهم السلف". الأجوبة المفيدة - س113

Kebenaran itu adalah apa-apa yang mencocoki al-Qur'an dan as Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf. Al-Ajwibah al-Mufidah -pertanyaan ke 113.

Berkata Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu :

مَنْ كَانَ مَُأَسِّيًا فَلْيَتَأَسَّ بِأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ n فَإِنَّهُمْ أَبَرُّ قُلُوْبًا وَأَعْمَقُهَا عِلْمًا وَأَقَلُّهَا تَكَلُّفًا وَأَقْوَمُهَا هَدْيًا وَأَحْسَنُهَا حَالاً، قَوْمٌ اِخْتَارَهُمُ الله ُلِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ وَإِقَامَةِ دِيْنِهِ، فَاعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ وَاتَّبِعُوْا آثاَرَهُمْ فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى اْلهُدَى اْلمُسْتَقِيْمِ (إعلام الموقعين 4/139)

"Barangsiapa yang mengikuti seseorang hendaklah ia mengikuti para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam karena sesungguhnya hati mereka adalah sebaik-baik hati manusia. Ilmu mereka adalah sedalam-dalam ilmu manusia. Mereka paling sedikit bebannya (tidak mengadakan urusan-urusan yang memberatkan diri), paling lurus jalan (hidup)nya dan paling baik keadaan akhlaknya. Suatu kaum yang dipilih oleh Allah untuk menjadi sahabat Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya, maka ketahuilah keutamaan mereka dan ikutilah atsar-atsarnya (jejak langkahnya) karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus." (I'lamul Muwaqi'in 4/139)

~ Ustadz Abu Fadhel Majalengka Hafidzahullah~

[Copas&PostedBy Fp Ittiba' Rasulullah ].
Share:

Tidak ada komentar:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Arsip Blog

Cari