Banyak umat Islam
beranggapan bahwa manusia yang paling zalim di muka bumi ini adalah
perampok yang memperkosa pemilik rumah, lalu membunuhnya kemudian
membakar rumahnya, karena telah melakukan 4 perbuat maksiat sekaligus.
Padahal di sisi Allah, yang paling zalim adalah orang-orang yang gemar mengada-adakan perkara dalam agama,sebagaimana hadits ;
Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan. Setiap perkara
yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat"
(HR.Muslim No.867 ).
Sesungguhnya yang berkuasa mengadakan
syariat agama hanyalah Allah. Tugas Rasulullah hanyalah memyampaikan
syariat Allah kepada kepada umat sekaligus mencontohkannya kepada umat.
Sedangkan tugas umat amat sederhana,yaitu *melaksanakan syariat Allah
sesuai dengan contoh/tuntunan Rasulullah.* Maka sebelum wafatnya
Rasulullah,Allah telah menyatakan bahwa Islam telah sempurna (QS.Al
Maaidah:3), begitupun Rasulullah telah menyatakam bahwa segala kebaikan
yang akan mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari neraka telah
diajarkan semua tanpa ada yang tersisa.
Tidak ada satu
pun syariat Islam buatan Rasulullah, karena Allah telah mengancam akan
Rasulullah membuat-buat perkara agama lalu mengatas namakan agama Alah,
tanpa wahyu dari Allah akan memotong urat nadi Rasulullah (QS. Al
Haqqah:44-47).
Di muka bumi ini banyak bermunculan orang-orang
yang merasa paling beragama, paling bersih dari maksiat, tetapi tidak
sadar telah melakukan dosa yang lebih besar dari maksiat,yaitu
membuat-membuat amalan batu tanpa tuntunan rosulullah.
Membuat perkara baru dalam ibadah dikatakan kezaliman yang besar karena:
1. Telah mendustakan ayat-ayat Allah yang menyatakan bahwa Islam telah sempurna.
2. Telah melecehkan syariat Allah yang dianggap belum lengkap sehingga perlu dilengkapi dengan amalan buatannya.
3.
Memposisikan dirinya sebagai Tuhan yang berhak membuat dan merubah
syariat Berhak merubah hukum Allah dari yang diwajibkan menjadi sunnah,
dari yang diharamkam menjadi boleh atau sunnah, membuat amalan baru lalu
diberinya sendiri keutamaan amalam buatannya itu.
4. Selain dirinya sesat, telah aktif menyesarkan orang lain,sampai membuat orang lain mempertuhankan dirinya.
Oleh
karena itu, lihatlah agama itu pada sumbernya,yaitu Al Quran dan As
Sunnah. Apa yang harus kita lakukan atau amalan yang bermanfaat dalam
beragama telah ada dalam Al Quran dan As Sunnah. Maka lakukan kalau ada
dalil yang mensyariatkan dan tinggalkan kalau tidak ada dalil yang
mensyariatkan.
Amalan tanpa tuntunan rosul nanti di akherat
dijelaskan seperti dalam surat at taubah ayat 23 di sebut bagaikan debu
berterbangan sedangkan menurut surat al kahfi ayat 104 mereka yg sia sia
perbuatannya sedangkan menyangka berbuat sebaik baiknya.
Waallahu a'lam
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar