}

TIDAK SEMUA KEJADIAN VIRAL HARUS DIKOMENTARI

 Ada benarnya ungkapan:Cara Membuat Widget Recent Coment Di Blog | Fujianto21-chikafe

“Manusia butuh waktu 2 tahun untuk belajar bicara, tetapi butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk belajar diam”

Adanya sosial media di saat ini memudahkan semua orang bisa kerkomentar tentang apapun. Terlebih apabila ada kejadian viral yang yang membuah heboh, padahal belum tentu berita itu benar (bisa jadi HOAX). Beberapa orang terdorong untuk segera men-sharing berita tersebut sekaligus memberikan komentar.

Tidak jarang komentar tersebut adalah komentar yang tidak dibangun di atas ilmu karena yang berkomentar bukanlah ahlinya dalam bidang tersebut, sehingga terkadang memperkeruh suasana atau menimbulkan efek yang lebih buruk serta tidak memberikan solusi. Hal ini bisa jadi terdorong karena ingin sifat ingin selalu menonjolkan diri dan menjadi perhatian serta mencari ketenaran

Hendaknya kita berhati-hati dalam berkomentar dan menahan diri untuk berkomentar terhadap semua yang kejadian yang kita lihat dan kita dengar. Hendaknya kita perhatikan beberapa poin-poin berikut:

1. Hendaknya kita paham bahwa terlalu banyak berbicara bisa mengeraskanhati. Camkan juga bahwa lisan adalah salah satu penyebab utama masuk ke neraka

Al-Fudhail bin Iyadh berkata,

خصلتان تقسيان القلب:كثرة الكلام وكثرة

“Ada dua perkara yang menjadikan hati menjadi keras: Terlalu banyak bicara dan terlalu banyak makan.” (Nuzhah Al-Fudhala’: 779)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya (lisan) dan dua kakinya (kemaluan), maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga” (HR. Bukhari)

2. Jika kita bukan ahlinya atau tidak berilmu mengenai hal tersebut, hendaknya kita tidak ikut memberikan komentar, apalagi komentar di sosial media dan publik

Jika yang berkomentar bukan ahlinya, maka akan timbul hasil atau pemikiran yang aneh dan memperkeruh suasana serta tidak memberikan solusi.

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,

من تكلم بغير فنه أتى بالعجائب

“Barangsiapa yang berbicara tentang sesuatu yang bukan bidangnya, maka ia akan memunculkan banyak keanehan” (Fathul Bari 3/584)

Perlu diperhatikan bahwa semua ucapan kita akan dipertanggung-jawabkan kelak.  Allah berfirman.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (Al-Israa : 36)

3. Hendaknya kita hati-hati ketika men-share dan mengomentari kejadian atau berita, karena bisa jadi berita tersebut tidak benar atau berita HOAX.

Karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam menyifati sebagai pendusta orang yang selalu menceritakan apa yang dia dapat dan dia dengar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar.”(HR. Muslim)

4. Ketika ada berita yang terbukti kebenarannya pun, kita tidak boleh asal-asalkan menyebarkannya ke publik secara luas, karena tidak semua berita harus disebarkan ke publik dan manusia secara umum. Harus menimbang mashalahat dan mafsadatnya. Hal ini berlaku untuk berita baik maupun berita buruk.

Terdapat hadits bahwa ada kabar gembira dari Rasulullahshallallahu ‘aiahi wa sallamkepada Mu’adz bahwa semua orang yang yang bersyahadat (selama syahdatnya tidak batal) dengan JUJUR pasti Allah haramkan neraka baginya. Kemudian Mu’adz dengan semangat ingin menyebarkan, tetapi ditahan oleh beliau karena berita ini jika disebarkan pada saat itu dan kondisi itu akan membuat manusia malas beramal. Mu’adz pun menahan berita gembira ini dan menyampaikannya menjelang kematiannya.

Dari Anas bin Malikradhiallahu’anhu, beliau mengisahkan bahwa suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemboncengkan Mu’adz di atas seekor binatang tunggangan (keledai bernama ‘Ufair). Nabi berkata, “Wahai Mu’adz.” Mu’adz menjawab, “Kupenuhi panggilanmu dengan senang hati, wahai Rasulullah.” Lalu Nabi berkata, “Hai Mu’adz.” Mu’adz menjawab, “Kupenuhi panggilanmu dengan senang hati, wahai Rasulullah.” Sampai tiga kali. Lalu Nabi bersabda, “Tidak ada seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara jujur dari dalam hatinya kecuali Allah pasti mengharamkan dia tersentuh api neraka.” Mu’adz berkata, “Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya saya menyampaikan kabar ini kepada orang-orang agar mereka bergembira?”. Beliau menjawab, “Kalau hal itu disampaikan, nantinya mereka justru bersandar kepadanya (malas beramal)?”. Menjelang kematiannya, Mu’adz pun menyampaikan hadits ini karena khawatir terjerumus dalam dosa [akibat menyembunyikan ilmu] (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Ada baiknya kita diam ketika mendapatkan berita yang kita tidak punya ilmu dalam hal tersebut. Hendaknya kita serahkan kepada ahlinya atau yang berilmu baik dari kalangan umara’ mampun ulama serta para ilmuan.

Ini adalah perintah Allah dalam Al-Quran agar tidak langsung menyiarkan berita (lalu menambahkan komentar) lalu meimbulkan ketakutan dan kegaduhan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa: 83)

Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy rahimahullahmenfsirkan ayat ini,

هذا تأديب من الله لعباده عن فعلهم هذا غير اللائق. وأنه ينبغي لهم إذا جاءهم أمر من الأمور المهمة والمصالح العامة ما يتعلق بالأمن وسرور المؤمنين، أو بالخوف الذي فيه مصيبة عليهم أن يتثبتوا ولا يستعجلوا بإشاعة ذلك الخبر، بل يردونه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم، أهلِ الرأي والعلم والنصح والعقل والرزانة، الذين يعرفون الأمور ويعرفون المصالح وضدها. فإن رأوا في إذاعته مصلحة ونشاطا للمؤمنين وسرورا لهم وتحرزا من أعدائهم فعلوا ذلك. وإن رأوا أنه ليس فيه مصلحة أو فيه مصلحة ولكن مضرته تزيد على مصلحته، لم يذيعوه

“Ini adalah pengajaran dari Allah kepada hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan. Selayaknya jika datang kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatan umum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan mengembalikan  perkara tersebut kepada Rasulullah (pemerintah) dan yang berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuan, peneliti, penasehat dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya. Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya.”(Taisir Karimir Rahmah hal 17)

Demikian semoga bermanfaat

@Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Cinta Sunnah

Share:

MANUSIA PALING BAIK

Bukan di Timur Tengah, Padang Pasir Ini Justru Ada di Vietnam | kumparan.com

✍ Mutiara nasehat para sahabat Nabi.

Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar berhati-hati dari riddah (kemurtadan) karena kemurkaan yang besar dari Allah. Dan Allah mengganti mereka dengan hamba-hamba-Nya yang paling baik.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَن یَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِینِهِۦ فَسَوۡفَ یَأۡتِی ٱللَّهُ بِقَوۡمࣲ یُحِبُّهُمۡ وَیُحِبُّونَهُۥۤ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِینَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِینَ یُجَـٰهِدُونَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَلَا یَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَاۤىِٕمࣲۚ ذَ ٰ⁠لِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمٌ.
 

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."
[Surat Al-Ma'idah 54]

Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Faedah dari ayat,
1 ). Betapa mengherankan ketika kamu mengenal-Nya tetapi kamu tidak mencintainya, dan ketika kamu mendengar seruan-Nya tetapi kamu tidak bersegera menjawab seruan itu, dan ketika kamu mengetahui keuntungan bermuamalah dengan-Nya tetapi kamu bermuamalah dengan selain-Nya, dan yang lebih mengeherankan dari itu.. bahwasanya Dia telah mengajarkanmu segala pengetahuan, dan hakikatnya kamu butuh dengan-Nya, tetapi kamu berpaling dari-Nya dan kepada sesuatu yang menjauhkanmu dari-Nya kamu berharap.


2 ). Cinta dalam kamus ahli qur'an tidak dapat diserupakan dengan cinta lain, yaitu cinta yang tertuju kepada sang Maha kuasa : 


{ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ }
 

"maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya", dan Imam mereka dalam cinta ini adalah Rasulullah Muhammad :


{ قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ }
 

"Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi" [Ali-Imran : 31].
(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar-tafsirweb)

Allah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa perkara yang mudah bagi Allah mengganti satu generasi yang jelek ke generasi berikutnya yang baik.
Bahwa jika terjadi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan Syariat-Nya, lalu dari meninggalkan agamanya dan menggantikannya dengan agama yahudi, nasrani maupun agama lainnya, maka mereka itu tidak dapat memudaratkan Allah sedikitpun, dan Allah akan mendatangkan kaum yang lebih baik dari mereka, yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, mereka mengasihi orang-orang Mukmin dan tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad memerangi musuh-musuh Allah dan tidak takut kepada siapapun dijalan Allah. Kenikmatan tersebut termasuk dari bagian dari karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki,dan Allah Maha luas karunianya lagi Maha Mengetahui orang yang berhak mendapatkannya dari para hamba-Nya.

Adapun diantara ciri utama diantara hamba Allah yang paling baik sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Abi Aufa رضي الله عنه berikut ini.

قال ابن أبي أوفى رضي الله عنه :
خيار عباد الله الذين يحبون الله والذين يُحبّبون الله إلى عباده.

📚 [موسوعة ابن أبي الدنيا 2/394].

Berkata sahabat Ibnu Abi Aufa رضي الله عنه,
Yang paling baik diantara hamba-hamba Allah adalah mereka yang mencintai Allah dan mendatangkan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya.

📚[Mausu'ah Ibnu Abid Dunya, 2/394]

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

          ✏📚✒.🌹.. 

Share:

DZIKIR PALING UTAMA YANG TIDAK DIPAHAMI KEBANYAKAN MANUSIA

√ Doa dan Dzikir Setelah Sholat (LENGKAP) -Dzikir Sholat Fardhu ...

✍ Mutiara nasehat para sahabat Nabi.

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً.
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya."[Al-Ahzab: 41]

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi,
Allah memerintahkan orang-orang Mukmin agar berdzikir, mengingatNya sebanyak-banyaknya dalam bentuk tahlil, tahmid, tasbih, takbir dan lain-lainnya dari setiap bacaan yang mengandung pendekatan diri kepada Allah. Minimalnya hendaklah seorang manusia menekuni wirid (dzikir) pagi dan sore, dzikir seusai shalat lima waktu, dan di saat kondisi-kondisi tertentu dan sebab-sebab khusus. Dan hendaknya hal ini ditekuni secara kontinyu sepanjang waktu dalam segala kondisi. Sesungguhnya yang demikian ini adalah ibadah yang si pelaku menjadi unggul karenanya, sementara dia merasa tenang dan mengajak kepada Allah dan berma’rifat kepada-Nya dan menjadi penolong untuk kebaikan dan mencegah lisan dari perkataan-perkataan kotor.
(An-Nafahat Al-Makkiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi-tafsirweb)

Allah memanggil hamba-hamba-Nya yang beriman, yaitu orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan Syariat-Nya, agar mereka mengingat Allah dengan hati, lisan dan anggota badannta dengan dzikir yang banyak. Dan mengisi waktu mereka dengan berdzikir kepada Allah di waktu pagi dan petang hari, setelah shalat fardhu dan ketika terjadi sesuatu secara tiba-tiba, karena hal itu adalah ibadah yang disyariatkan, mengundang kecintaan dari Allah, menahan lisan dari dosa, dan membantu kepada segala kebaikan.

Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله menyebutkan dalam kitab Al-Fawaid, keutamaan Dzikir memiliki faedah yang sangat luas dan banyak, ada 60 lebih faedah.
Demikian pula macam-macamnya.

Sebagian manusia mengira dzikir hanya duduk ditempat peribadatan mengingat dan menyebut asma Allah dalam lisannya, padahal dzikir yang lebih utama dari itu adalah mengingat Allah dalam perkara perintah dan larangannya. Yaitu memperhatikan yang diperintahkan segera dilaksanakan, yang halal saja yang dia ambil, sedangkan yang dilarang dan diharamkan segera dia tinggalkan.
Sebagaimana nasehat Amirul Mukminin Umar bin Khattab.

قال عمر ابن الخطاب رضي الله عنه:
ذكر الله عند أمره ونهيه خير من ذكر باللسان.

📚مرعاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح : ص. ٣٧٦
(mawdoo3.com)

Berkata Amirul Mukminin Umar bin Khattab رضي الله عنه:
Mengingat Allah dalam hal perintah dan larangannya lebih utama daripada mengingat (Allah) dengan lisan.

📚Mir'atul mafatih syarh misykatul mashobih, h. 376.
(mawdoo3.com)

Wallahu alam

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

          ✏📚✒.💖.. 

Share:

LELAH DI DUNIA SENGSARA DI NERAKA

Empat Golongan Manusia di Dunia dan Akhirat. Masuk Manakah Kita?

Betapa banyak manusia saat hidup di dunia telah berlelah-lelah dalam beribadah, namun pada akhirnya di hari Kiamat mereka tidak mendapatkan pahala dari ibadah itu akibat kekafiran dan kesesatan mereka, lalu mereka dimasukkan ke dalam siksa Neraka.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Bekerja keras lagi kepayahan. (Namun) mereka memasuki api yang sangat panas (Neraka)" (QS. 88 : 3-4)

Dan termasuk di antara mereka adalah :

*(1). ORANG YANG TELAH KAFIR*
"Katakanlah (Muhammad) : "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya ?" (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sialah amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat" (QS. Al-Kahfi [18]: 103-105)

*(2). ORANG YANG IBADAHNYA RIYA'*
Rasulullah ﷺ menjelaskan tentang orang yg mati syahid, yang mempelajari ilmu dan yang mengajarkan ilmu, pembaca al-Qur’an serta orang yang berinfaq yang ternyata niatnya adalah riya,' maka Malaikat diperintah untuk menyeret wajah mereka lalu dilemparkan ke dalam Neraka (HR. Muslim no. 1905, hadits dari Abu Hurairah)

*(3). ORANG YANG BERBUAT ZHALIM*
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
"Sesungguhnya orang yang telah bangkrut dari umatku adalah orang yg nantinya akan datang pada hari Kiamat dengan membawa pahala ibadah shalat, puasa serta zakat. Dan nanti dia juga datang dengan dosa mencela, menuduh serta memakan harta orang lain, menumpahkan darah serta memukul orang. Maka kebaikan-kebaikan dari amalan shalih tersebut diberikannya kepada orang yang dulu pernah dizhaliminya. Jika kebaikannya telah habis maka dosa orang yang pernah dizhalimi ditimpakan kepadanya hingga ia pun dilemparkan ke Neraka" (HR. Muslim no. 2581, hadits dari Abu Hurairah)

*(4). ORANG YANG BERBUAT BID'AH*
Bid’ah adalah setiap keyakinan, perkataan serta perbuatan dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala yang tidak ada contoh dan dalil yang mendukung pensyari’atannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum.

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
(A). "Barangsiapa yang mengada-adakan (perkara baru) dalam urusan (agama) kami yang tidak ada darinya (keterangan), maka (amalan) itu tertolak" (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718, hadits dari 'Aisyah)
(B). "Setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka" (HR. An-Nasaa’i no. 1578, hadits dari Jabir bin Abdillah, lihat Ahkaamul Janaa-iz hal 294)

Ini adalah hadits ancaman, artinya seseorang itu diancam oleh syariat, bahwa bisa jadi ia masuk Neraka disebabkan oleh bid’ah yang telah dilakukannya.

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official

Share:

MULIANYA PARA PEMBELA KEBENARAN DAN PENEGAK KEADILAN

Who are the 'Salaf'? - Islam21c

✍ Mutiara nasehat para sahabat Nabi.

Al-Qur'an menerangkan bahwa pokok keadilan ialah keadilan terhadap Allah Rabb semesta alam sebagai pencipta, yaitu dengan mengikuti jalan kebenaran dari Allah melalui wahyu-Nya yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Allah mengutus para Nabi dan Rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Bersama mereka diturunkan kitab dan neraca (mizan) supaya manusia dapat menegakkan keadilan.

لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡمِیزَانَ لِیَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِیدَ فِیهِ بَأۡسࣱ شَدِیدࣱ وَمَنَـٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِیَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن یَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَیۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِیٌّ عَزِیزࣱ.
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
[Surat Al-Hadid 25]

Keadilan haruslah berdasarkan kebenaran, keseimbangan, perlakuan sama, serta sikap tengah dan tidak memihak. Keadilan tidak bisa ditegakkan apabila mengabaikan kebenaran. Demikian juga sebaliknya, mengabaikan kebenaran sama dengan mengorbankan keadilan.

Keadilan merupakan ciri utamanya orang-orang yang beriman. Dan menegakkan keadilan adalah salah satu jalan menuju takwa.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّ ٰ⁠مِینَ لِلَّهِ شُهَدَاۤءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا یَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰۤ أَلَّا تَعۡدِلُوا۟ۚ ٱعۡدِلُوا۟ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ.
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
[Surat Al-Ma'idah 8]

Allah memerintahkan hambanya untuk selalu berdiri dengan kokoh untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ.
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang melakukan perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." [An Nahl: 90]

Keadilan jalan lurus yang ditempuh oleh Nabi dan para pengikutnya.
Para sahabat رضوان الله عليهم جميعا adalah sosok generasi yang paling baik dalam menerapkan dan menegakkan keadilan. Hal ini terlihat dari ucapan nasehat maupun tindakan keseharian mereka.

قال علي أبي طالب رضي الله عنه:
رحم الله امرءاً أحيا حقّاً وأمات باطلاً ودحض الجور وأقام العدل

📚أعلام النبلاء بتاريخ حلب الشهباء، ص. ٧ .
(mawdoo3.com)

Berkata Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه,
Allah akan memberikan Rahmat (kasih sayangnya) kepada seseorang yang menghidupkan kebenaran dan mematikan kebatilan, serta menghilangkan kedzaliman dan menegakkan keadilan.

📚I'lamin Nubala' bit Tarikh Halbi Asy-Syuhaba', h. 7.
(mawdoo3.com)

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

         ✏📚✒.💧.. 

Share:

JANGAN MEMBENCI AHLI ILMU


Menyikapi Pendapat Ulama Salaf – https://mukjizat.co/ mukjizat

✍ Mutiara nasehat para Ulama Salaf.

Allah telah menyebutkan keutamaan dan keistimewaan Ahli Ilmu dalam Al-Qur'an,
Allah berfirman,

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." [Al-Mujadilah : 11].

Firman Allah,

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَيَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا اْلأَلْبَابِ
"Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." [Az- Zumar : 9].

Demikian pula Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Beliau bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ العِلْمِ، وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي المَاءِ، وَفَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ، كَفَضْلِ القَمَرِ عَلَى سَائِرِ الكَوَاكِبِ، إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan perjalankan (mudahkan) ia jalan menuju Surga. Sungguh para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka karena ridha dengan penuntut ilmu. Sungguh orang alim benar-benar dimintakan ampun oleh makhluk di langit dan di bumi hingga ikan di laut. Keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan atas seluruh bintang. Para ahli ilmu adalah perawis para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham tetapi mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya berarti telah mengambil keuntungan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi, 2682, Abu Dawud, 3641, dan Ibnu Majah, 223 dishahihkan Al-Albani)

Sabdanya,

لَيْسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
"Bukan termasuk ummatku, siapa yang tidak memuliakan orang yang lebih tua, menyayangi orang yang lebih muda dan mengetahui hak-hak orang alim." (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1/122, dihasankan oleh Al-Albaani dalam Shahih At-Targhib, 1/45).

Dari sini, kita tahu bahwa wajib menghormati dan menjunjung tinggi kehormatan para ulama. Karena mereka merupakan pewaris Nabi, penerus misi dakwah yang dibawa oleh Rasulullah dan para Sahabat.

Para Salaf juga telah mewasiatkan untuk memulyakan dan mencintai Ahli ilmu, dan tidak membenci dan menyakiti mereka.

قال عمر بن عبد العزيز رحمه:
إن استطعت فكن عالماً , فإن لم تستطع فكن متعلماً , فإن لم تستطع فأحبهم , فإن لم تستطع فلا تبغضهم.

📚كتاب العلم لأبي خيثمة، رقم ٢.
(hekams.com)

Berkata Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz رحمه الله,
Jika kamu mampu hendaklah kamu menjadi orang 'Alim (yang mengajarkan ilmu), jika belum mampu menjadi orang 'Alim hendaklah menjadi muta'lim (orang yang belajar), jika belum mampu menjadi muta'allim hendaklah kamu menjadi orang yang mencintai mereka, dan jika belum mampu juga untuk mencintai mereka maka hendaklah kamu tidak membenci mereka.

📚Kitab Al-Ilmu, oleh Imam Abu Khaitsamah, no. 2.
(hekams.com)

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

        ✏📚✒.🌹..

Share:

MANUSIA YANG PALING BAIK

 Mengenal Manhaj Salaf | Mujahid Dakwah

✍ Mutiara nasehat para sahabat Nabi.

Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar berhati-hati dari riddah (kemurtadan) karena kemurkaan yang besar dari Allah. Dan Allah mengganti mereka dengan hamba-hamba-Nya yang paling baik.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَن یَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِینِهِۦ فَسَوۡفَ یَأۡتِی ٱللَّهُ بِقَوۡمࣲ یُحِبُّهُمۡ وَیُحِبُّونَهُۥۤ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِینَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِینَ یُجَـٰهِدُونَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَلَا یَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَاۤىِٕمࣲۚ ذَ ٰ⁠لِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمٌ.
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."
[Surat Al-Ma'idah 54]

Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Faedah dari ayat,


1 ). Betapa mengherankan ketika kamu mengenal-Nya tetapi kamu tidak mencintainya, dan ketika kamu mendengar seruan-Nya tetapi kamu tidak bersegera menjawab seruan itu, dan ketika kamu mengetahui keuntungan bermuamalah dengan-Nya tetapi kamu bermuamalah dengan selain-Nya, dan yang lebih mengeherankan dari itu.. bahwasanya Dia telah mengajarkanmu segala pengetahuan, dan hakikatnya kamu butuh dengan-Nya, tetapi kamu berpaling dari-Nya dan kepada sesuatu yang menjauhkanmu dari-Nya kamu berharap.
 

2 ). Cinta dalam kamus ahli qur'an tidak dapat diserupakan dengan cinta lain, yaitu cinta yang tertuju kepada sang Maha kuasa :
{ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ }
"maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya", dan Imam mereka dalam cinta ini adalah Rasulullah Muhammad :
{ قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ }
"Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi" [Ali-Imran : 31].
(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar-tafsirweb)

Allah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa perkara yang mudah bagi Allah mengganti satu generasi yang jelek ke generasi berikutnya yang baik.
Bahwa jika terjadi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan Syariat-Nya, lalu dari meninggalkan agamanya dan menggantikannya dengan agama yahudi, nasrani maupun agama lainnya, maka mereka itu tidak dapat memudaratkan Allah sedikitpun, dan Allah akan mendatangkan kaum yang lebih baik dari mereka, yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, mereka mengasihi orang-orang Mukmin dan tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad memerangi musuh-musuh Allah dan tidak takut kepada siapapun dijalan Allah. Kenikmatan tersebut termasuk dari bagian dari karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki,dan Allah Maha luas karunianya lagi Maha Mengetahui orang yang berhak mendapatkannya dari para hamba-Nya.

Adapun diantara ciri utama diantara hamba Allah yang paling baik sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Abi Aufa رضي الله عنه berikut ini.

قال ابن أبي أوفى رضي الله عنه :
خيار عباد الله الذين يحبون الله والذين يُحبّبون الله إلى عباده.

📚 [موسوعة ابن أبي الدنيا 2/394].

Berkata sahabat Ibnu Abi Aufa رضي الله عنه,
Yang paling baik diantara hamba-hamba Allah adalah mereka yang mencintai Allah dan mendatangkan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya.

📚[Mausu'ah Ibnu Abid Dunya, 2/394]

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

          ✏📚✒.🌹.. 

Share:

Mengapa sahabat Nabi رضوان الله عليهم جميعا lebih baik semua generasi berikutnya ...?

Mengapa Harus Memilih Manhaj Salaf? - Hijrah

✍ Mutiara nasehat para sahabat Nabi.

Allah telah menjamin kesempurnaan dan keutamaan para sahabat.
Allah berfirman,

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَـٰجِرِینَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِینَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَـٰنࣲ رَّضِیَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ أَبَدࣰاۚ ذَ ٰ⁠لِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ.
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
[Surat At-Taubah 100]

Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di رحمه الله,
As-Sabiqunal Awwalin adalah,
Mereka adalah orang-orang yang lebih dulu dan bersegera beriman, berhijrah dan berjihad, serta menegakkan agama Allah. Ada yang mengatakan, bahwa mereka ini adalah para sahabat yang hadir dalam perang Badar, atau bisa maksudnya semua para sahabat.
Adapun kaum Muhajirin,
Yaitu para sahabat yang berhijrah dari Mekah ke Madinah; yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya, dan mereka menolong agama Allah dan Rasul-Nya.Sedangkan kaum Anshar,
Yaitu para sahabat yang menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) kaum muhajirin. Mereka mencintai kaum muhajirin dan lebih mengutamakan kaum muhajirin di atas diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kesusahan.
Adapun orang-orang yang setelah mereka yang selamat adalah,
Mereka yang mengikuti ‘Aqidah, ibadah, manhaj (cara beragama) kaum muhajirin dan Anshar.
Yakni dengan memperbaiki amalan. di mana mereka berdoa, "Ya Tuhan Kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian ada dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (lihat pula Al Hasyr: 8-10)

Balasan mereka adalah surga yang tidak ada keinginan di hati mereka untuk pindah, karena apa yang mereka inginkan ada dan apa yang mereka harapkan telah tersedia.
(Taisir Karim Ar-Rahman Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di)

Allah memberikan pujian yang sempurna kepada generasi para sahabat.
Allah menyebutkan,
Dan orang-orang yang mendahului orang-orang sejak pertama menuju keimanan kepada Allah dan rasul-Nya dari kalangan muhajirin yang berhijrah meninggalkan kaum mereka dan kerabat mereka, dan mereka berpindah menuju negeri islam, dan kaum anshar yang menolong Rasulullah atas musuh-musuhnya dari orang-orang kafir, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dalam keyakinan, ucapan-ucapan mereka dan perbuatan-perbuatan dalam rangka mencari keridhaan Allah, mereka itulah orang-orang yang Allah meridhai mereka karena ketaatan mereka kepada Allah dan rasul-Nya, dan mereka ridha kepada Allah karena Dia melimpahkan pada mereka pahala atas ketaatan mereka dan keimanan mereka, dan menyiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamya selamanya. Itulah keberuntungan yang besar.
Di dalam ayat ini terdapat tazkiyah bagi para sahabat رضوان الله عليهم جميعا, kredibilitas tinggi dan pujian bagi mereka. Oleh karena itu, penghormatan terhadap mereka termasuk di antara pokok-pokok iman.

📝 قال ابن مسعود رضي الله عنه لأصحابه :

أنتم أكثر صومًا وصلاةً من أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، وهم كانوا خيرًا منكم. قالوا : وبما ذاك ؟
قال : كانوا أزهد منكم في الدنيا ، وأرغب في الآخرة

📔 الزهد لابن المبارك : (٥١٠)

Berkata sahabat Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه,

Kalian lebih banyak puasanya dan sholatnya daripada sahabat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, sedangkan mereka lebih baik dari kalian.
Mereka (murid-muridnya) bertanya : Mengapa bisa demikian?
Beliau menjawab: Karena mereka lebih zuhud daripada kalian dalam hal dunia, dan lebih bersemangat menggapai akherat.

📔 Az-Zuhud, Imam Ibnul Mubarak : (510)

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

      ✏📚✒.❄️.🍃

 
Share:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Cari