✍ Mutiara nasehat para Ulama Salaf.
Allah telah menyebutkan keutamaan dan keistimewaan Ahli Ilmu dalam Al-Qur'an,
Allah berfirman,
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.
Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
[Al-Mujadilah : 11].
Firman Allah,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَيَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا اْلأَلْبَابِ
"Katakanlah:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran." [Az- Zumar : 9].
Demikian pula Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Beliau bersabda,
مَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا
إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً
لِطَالِبِ العِلْمِ، وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي
السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي المَاءِ، وَفَضْلُ
العَالِمِ عَلَى العَابِدِ، كَفَضْلِ القَمَرِ عَلَى سَائِرِ الكَوَاكِبِ،
إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ
يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ،
فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Siapa yang menempuh jalan
dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan perjalankan (mudahkan) ia
jalan menuju Surga. Sungguh para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka
karena ridha dengan penuntut ilmu. Sungguh orang alim benar-benar
dimintakan ampun oleh makhluk di langit dan di bumi hingga ikan di laut.
Keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan atas
seluruh bintang. Para ahli ilmu adalah perawis para Nabi. Para Nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham tetapi mewariskan ilmu. Siapa yang
mengambilnya berarti telah mengambil keuntungan yang besar.” (HR.
At-Tirmidzi, 2682, Abu Dawud, 3641, dan Ibnu Majah, 223 dishahihkan
Al-Albani)
Sabdanya,
لَيْسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
"Bukan
termasuk ummatku, siapa yang tidak memuliakan orang yang lebih tua,
menyayangi orang yang lebih muda dan mengetahui hak-hak orang alim." (HR
Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1/122, dihasankan oleh Al-Albaani dalam
Shahih At-Targhib, 1/45).
Dari sini, kita tahu bahwa wajib
menghormati dan menjunjung tinggi kehormatan para ulama. Karena mereka
merupakan pewaris Nabi, penerus misi dakwah yang dibawa oleh Rasulullah
dan para Sahabat.
Para Salaf juga telah mewasiatkan untuk memulyakan dan mencintai Ahli ilmu, dan tidak membenci dan menyakiti mereka.
قال عمر بن عبد العزيز رحمه:
إن استطعت فكن عالماً , فإن لم تستطع فكن متعلماً , فإن لم تستطع فأحبهم , فإن لم تستطع فلا تبغضهم.
كتاب العلم لأبي خيثمة، رقم ٢.
(hekams.com)
Berkata Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz رحمه الله,
Jika
kamu mampu hendaklah kamu menjadi orang 'Alim (yang mengajarkan ilmu),
jika belum mampu menjadi orang 'Alim hendaklah menjadi muta'lim (orang
yang belajar), jika belum mampu menjadi muta'allim hendaklah kamu
menjadi orang yang mencintai mereka, dan jika belum mampu juga untuk
mencintai mereka maka hendaklah kamu tidak membenci mereka.
Kitab Al-Ilmu, oleh Imam Abu Khaitsamah, no. 2.
(hekams.com)
Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
...
Home »
» JANGAN MEMBENCI AHLI ILMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar