✍Allah sudah menjamin kesempurnaan Islam.
Tidak ada yang perlu ditambahi apalagi dikurangi.
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian diin kalian, dan telah Aku sempurnakan atas kalian nikmatku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai diiin kalian.”(Al-Maidah: 3)
Al-Imam Ibn Katsir berkata,
هذه أكبر نعم الله، عز وجل، على هذه الأمة حيث أكمل تعالى لهم دينهم، فلا يحتاجون إلى دين غيره، ولا إلى نبي غير نبيهم، صلوات الله وسلامه عليه؛ ولهذا جعله الله خاتم الأنبياء، وبعثه إلى الإنس والجن، فلا حلال إلا ما أحله، ولا حرام إلا ما حرمه، ولا دين إلا ما شرعه
“Ini adalah nikmat Allah ‘azza wa jalla yang terbesar bagi umat ini, dimana Dia yang Maha Tinggi telah menyempurnakan bagi umat ini diinmereka (Islam), sehingga mereka tak memerlukan lagi diin selainnya, dan Nabi selain Nabi mereka (Muhammad) shalawatullahi wa salamuhu ‘alaih. Dan Allah telah menjadikannya (Muhammad) sebagai penutup para Nabi, dan mengutusnya kepada manusia dan jin. Maka, tidak ada yang halal kecuali yang telah Allah halalkan, dan tidak ada yang haram kecuali yang telah diharamkan-Nya. Dan tidak ada diin kecuali apa yang telah disyari’atkan-Nya.”
“Dan setiap yang dikabarkan-Nya adalah haq dan benar, tidak ada kebohongan di dalamnya, dan tidak ada pelanggaran terhadap janji yang disampaikan-Nya, sebagaimana firman-Nya :
{وتمت كلمت ربك صدقا وعدلا}
“Dan telah sempurna kalimat Tuhanmu yang benar dan adil.” [al-An’am: 115], yaitu benar dalam seluruh informasi yang disampaikan, dan adil dalam seluruh perintah dan larangan yang diberikan. Dan ketika Allah menyempurnakan diin mereka, maka sempurnalah nikmat yang diberikan kepada mereka.”(Tafsir Ibnu Katsir)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim, 867)
Dalam riwayat lain,
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i, 1578, dishahihkan Al Albani)
Ibnu Mas’ud رصي الله عنه berkata:
اتبعوا ولا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Ikutilah (Sunnah Nabi) janganlah melakukan bid’ah, karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan seluruh bid’ah adalah sesat (As-Sunnah, Al-Marwazy)
Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani رحمه الله berkata:
“Janganlah berbuat bid’ah dan sesuatu yang baru dalam agama Allah. Ikutilah para saksi yang adil berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah karena keduanya akan mengantarkanmu kepada Tuhanmu ‘Azza wa Jalla. Jika kamu berbuat bid’ah, saksimu adalah akal dan hawa nafsumu sendiri. Keduanya akan mengantarkanmu kepada neraka dan mempertautkanmu dengan Fir’aun, Haman, beserta bala tentaranya. Jangan engkau berhujah dengan qadr, karena itu tidak akan diterima darimu. Engkau harus masuk Darul Ilmi dan belajar, beramal, lalu ikhlas”. (Syaikh Abdul Qadir Jailani, Al Fath Ar Rabbani, al Majlis 47)
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✏📚✒.🌹..🌺
Tidak ada yang perlu ditambahi apalagi dikurangi.
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian diin kalian, dan telah Aku sempurnakan atas kalian nikmatku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai diiin kalian.”(Al-Maidah: 3)
Al-Imam Ibn Katsir berkata,
هذه أكبر نعم الله، عز وجل، على هذه الأمة حيث أكمل تعالى لهم دينهم، فلا يحتاجون إلى دين غيره، ولا إلى نبي غير نبيهم، صلوات الله وسلامه عليه؛ ولهذا جعله الله خاتم الأنبياء، وبعثه إلى الإنس والجن، فلا حلال إلا ما أحله، ولا حرام إلا ما حرمه، ولا دين إلا ما شرعه
“Ini adalah nikmat Allah ‘azza wa jalla yang terbesar bagi umat ini, dimana Dia yang Maha Tinggi telah menyempurnakan bagi umat ini diinmereka (Islam), sehingga mereka tak memerlukan lagi diin selainnya, dan Nabi selain Nabi mereka (Muhammad) shalawatullahi wa salamuhu ‘alaih. Dan Allah telah menjadikannya (Muhammad) sebagai penutup para Nabi, dan mengutusnya kepada manusia dan jin. Maka, tidak ada yang halal kecuali yang telah Allah halalkan, dan tidak ada yang haram kecuali yang telah diharamkan-Nya. Dan tidak ada diin kecuali apa yang telah disyari’atkan-Nya.”
“Dan setiap yang dikabarkan-Nya adalah haq dan benar, tidak ada kebohongan di dalamnya, dan tidak ada pelanggaran terhadap janji yang disampaikan-Nya, sebagaimana firman-Nya :
{وتمت كلمت ربك صدقا وعدلا}
“Dan telah sempurna kalimat Tuhanmu yang benar dan adil.” [al-An’am: 115], yaitu benar dalam seluruh informasi yang disampaikan, dan adil dalam seluruh perintah dan larangan yang diberikan. Dan ketika Allah menyempurnakan diin mereka, maka sempurnalah nikmat yang diberikan kepada mereka.”(Tafsir Ibnu Katsir)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim, 867)
Dalam riwayat lain,
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i, 1578, dishahihkan Al Albani)
Ibnu Mas’ud رصي الله عنه berkata:
اتبعوا ولا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Ikutilah (Sunnah Nabi) janganlah melakukan bid’ah, karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan seluruh bid’ah adalah sesat (As-Sunnah, Al-Marwazy)
Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani رحمه الله berkata:
“Janganlah berbuat bid’ah dan sesuatu yang baru dalam agama Allah. Ikutilah para saksi yang adil berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah karena keduanya akan mengantarkanmu kepada Tuhanmu ‘Azza wa Jalla. Jika kamu berbuat bid’ah, saksimu adalah akal dan hawa nafsumu sendiri. Keduanya akan mengantarkanmu kepada neraka dan mempertautkanmu dengan Fir’aun, Haman, beserta bala tentaranya. Jangan engkau berhujah dengan qadr, karena itu tidak akan diterima darimu. Engkau harus masuk Darul Ilmi dan belajar, beramal, lalu ikhlas”. (Syaikh Abdul Qadir Jailani, Al Fath Ar Rabbani, al Majlis 47)
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✏📚✒.🌹..🌺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar