✍ Mutiara nasehat para Ulama Salaf.
Allah berfirman,
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِیَتۡ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِیمَـٰنࣰا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ ٱلَّذِینَ یُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ لَّهُمۡ دَرَجَـٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةࣱ وَرِزۡقࣱ كَرِیمࣱ.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.'
[Surat Al-Anfal 2 - 4]
Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Faedah ayat,
1 ). Tadabbur 'amaly :
{ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ }
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka" , As-Suddy mengatakan : "Seperti halnya seorang laki-laki yang dihadapkan oleh maksiat namun ia berdzikir mengingat Allah; lalu ia pun terhindar dari maksiat itu" 2 ). Bukanlah banyaknya jumlah bacaan qur'an yang menjadi tujuan utama, melainkan bagaimana perubahan yang kamu dapati dalam dirimu setelah membaca ayat-ayat suci itu ?. Benrhentilah sejenak kamu untuk kamu renungkan kebaikan apa saja yang telah dihasilkan oleh dirimu, kemudian kamu mengamati ayat ini :
{ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ }. 3 ).
Jika seorang hamba mencoba merasakan manisnya iman dan ia menemukan rasa dan manisnya, sesungguhnya akan nampak berbagai kebaikan dari manisnya iman itu pada lisannya dan anggota badannya; lisannya akan merasakan manisnya berdzikir kepada Allah, dan badannya akan semakin cepat dan giat dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Dan hal itu telah dibuktikan dalam firman Allah :
{ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ }
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal".
4 ). Keadaan orang beriman ketika dibacakan kepadanya al-qur'an :
{ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا }
"dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka" ; karena mereka menyiapkan pendengaran untuk ayat-ayat yang agung itu, dan mereka juga menghadirkan hati untuk menghayati maknanya, maka tatkala itulah keimanan mereka akan bertambah.
5 ). Firman-nya,
{ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا }
Apakah kita termasuk diantara orang-orang yang ketika mendengarkan ayat suci al-Qur'an kemudian keimanan kita bertambah, atau justru kita termasuk orang yang mendegarkan al-qur'an hanya karena kesenangan dan takjub, maka tatkala ayat-ayat itu dibacakan tidaklah ia sampai ke hati dan terhenti di telinga saja ?.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya tanpa keraguan. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya di surga dan ampunan serta rezeki nikmat yang mulia di surga
(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar-tafsirweb)
Pokok
aqidah Ahlussunah dalam masalah iman sebagaimana yang disampaikan oleh
para Imam Mazhab yang empat diantaranya yang disampaikan Imam Abu
Hanifah sebagai berikut ...
قال أبو حنيفة رحمه الله: أن أهل السنة
على خصلة بأن؛ الإيمان وهو إقرار باللسان وتصديق بالجنان والإقرار وحده لا
يكون إيمانا لأنه لو كان إيمانا لكان المنافقون كلهم مؤمنون والمعرفة
وحدها لاتكون إيمانا لأنها لو كانت إيمانا لكان أهل الكتاب كلهم مؤمنين ..
والمؤمن مؤمن حقا والكافر كافر حقا وليس في الإيمان شك كما أنه ليس في الكفر شك قال الله تعالى (أولئك هم المؤمنون حقا ) وقال الله تعالى (أولئك هم الكافرون حقا) والعاصون من أمة محمد صلى الله عليه وسلم كلهم مؤمنون حقا وليسوا بكافرين , وتقدير الخير والشر من الله تعالى لأنه لو زعم احد أن تقدير الخير والشر من غيره لصار كافرا بالله تعالى وبطل توحيده ..
شرح العقيدة الطحاوية، لأبي جعفر الطحاوي
Berkata Imam Abu Hanifah رحمه الله, Bahwa Ahlussunah memiliki pemahaman bahwa,
Iman itu adalah pengakuan dengan lisan, pembenaran dengan hati.¹
Pengakuan saja tidak cukup menjadikan seseorang telah beriman karena seandainya iman itu hanya (dengan pengakuan) niscaya orang-orang munafik semuanya juga beriman
Dan memahami saja (makna iman) tidak juga menjadikan seseorang telah beriman karena seandainya iman itu cukup dengan memahami saja niscaya ahli kitab (Yahudi atau Nasrani) semuanya telah beriman.
Dan yang benar, mukmin ialah yang beriman dengan sebenarnya demikian juga orang yang kafir dengan kekafiran yang sebenarnya. Tidak ada dalam keimanan keraguan, tidak ada pula dalam kekafiran keraguan.
Sebagaimana Allah berfirman (أولئك هم المؤمنون حقا ), Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Dan firmannya (أولئك هم الكافرون حقا), Itulah orang-orang yang kafir dengan sebenar-benarnya.
Dan ketetapan kebaikan dan kejelekan itu dari Allah. Karena seandainya ada yang menganggap bahwa ketetapan kebaikan dan kejelekan itu dari selain Allah niscaya dia telah kafir kepada Allah dan telah batal-lah ketauhidan nya...
Syarh Al-Aqidah Ath-Thohawiyah, Imam Abu Ja'far Ath-Thohawy
1.
Ta'liq Syaikh Ibnu Baz رحمه الله (Menurut aqidah Ahlus Sunnah yang
benar, ada tambahan dan dibuktikan dengan amalan badannya, catatan
tambahan, binbaz.org.sa)
Wallahu a'lam.
Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar