كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ ﴿٢٠﴾ وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ
"Tidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan (kehidupan) akhirat." [Al-Qiyâmah: 20-21]
Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله,
Firman Allah:
{كَلا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَتَذَرُونَ الآخِرَةَ}
Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan (kehidupan) akhirat. (Al-Qiyamah: 20-21)
Sesungguhnya yang mendorong mereka mendustakan hari kiamat, menentang wahyu kebenaran dan Al-Qur'an yang mulia yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya tiada lain karena tujuan mereka hanyalah kehidupan dunia yang segera dan mereka sama sekali melupakan kehidupan akhirat.
(Tafsir Al-Qur'an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir)
Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di رحمه الله,
Sebenarnya kamu (wahai manusia) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan (kehidupan) akhirat
Sehingga kamu tidak beramal untuknya seakan-akan kamu diciptakan bukan untuknya, dan seakan-akan dunia adalah tempat menetap yang perlu untuk diberikan pengorbanan pikiran dan tenaga sehingga hakikat menjadi berubah di hadapanmu dan kamu pun mendapatkan kerugian. Kalau sekiranya kamu mengutamakan akhirat di atas dunia, kamu melihat akibat (akhir) dari sesuatu sebagaimana orang yang berakal melihat, tentu kamu akan beruntung.
(Taisir Karim Ar-Rahman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di)
Rasulullâh صلى الله عليه وسلم mengingatkan perkara penting yang menjadikan manusia terpecah belah dan terhimpun urusannya didunia terkait dengan perhatian utamanya terhadap dunia,
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَـمَّهُ ؛ فَـرَّقَ اللّٰـهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَـيْهِ ، وَلَـمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَـانَتِ الْآخِرَةُ نِـيَّـتَـهُ ، جَـمَعَ اللّٰـهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَـا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina."(HR. Ahmad, 5/183, Ibnu Mâjah, 4105, dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahîhah, 950)
Allah mencintai orang-orang yang zuhud terhadap dunia. Allah mencela orang-orang yang mencintai dan mengutamakan dunia daripada akhirat.
Jika Allah mencela orang-orang yang mencintai dunia, maka itu menunjukkan bahwa Dia memuji orang-orang yang tidak mencintai dunia, menolaknya, dan meninggalkannya.
Kemuliaan dan kehormatan manusia bukan karena banyaknya dunia yang dicapai dan digenggamnya, akan tetapi hal itu diperoleh dengan ketekunan dan keistiqomahannya dalam menjalankan ketaatan dan ibadah kepada Allah
Sebagaimana yang disampaikan Allah bahwa hanya orang-orang yang Istiqomah yang mampu mengambil pelajaran Al-Qur'an,
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ,لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ
"Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus (istiqomah)."
Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk selalu istiqomah dalam ketaatan.
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Maka istiqomahlah sebagaimana engkau (Muhammad) diperintahkan beserta orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah Maha melihat terhadap apa yang kalian perbuat." (Hud: 112)
Rasulullâh صلى الله عليه وسلم bersabda,
وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ ، وَعِزَّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
"Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin ialah shalat malamnya dan kehormatannya ialah tidak merasa butuh kepada manusia."(HR. al-Hâkim 4/324-325, dan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iimân no. 10058 dihasankan Al-Albâni dalam Ash-Shahîhah no. 831)(artikel Ust. Yazid Jawwas حفظه الله)
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✏📚✒.💧..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar