}

TUMBAL DAN SESAJEN ADALAH PENYERAHAN UPETI SEBAGAI PENGABDIAN MANUSIA KEPADA JIN SETAN

Bismillahirrahmanirrahim
 
Jalan hidup beragama bagi manusia yang merdeka dan berakal sehat adalah Islam dengan manhaj salaf. Manhaj inilah yang berusaha membebaskan umat untuk merdeka dari jajahan takhyul, khurafat, syirik dan bid'ah dan membimbingnya untuk menjalankan Islam yang benar yaitu berakidah dan beribadah sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah. Makanya dalam manhaj salaf tidak dipercaya yang namanya takhyul/khurafat, tidak dilakukan persembahan tumbal atau sesajen, dan tidak dilakukan amalan-amalan bid'ah yang  hanya membuang-buang waktu, tenaga,pikiran dan biaya, serta tidak berlaku istilah "bid'ah hasanah" untuk perkara agama.
       
Persembahan tumbal dan sesajen hanya berlaku dalam manhaj jahiliyah, yaitu manhaj yang mencampuradukkan antara ajaran Islam dengan tradisi budaya nenek moyang, yang mempersekutukan Allah dengan jin-jin setan yang menjajahnya tetapi tidak mau disebut musyrik. Manhaj yang senantiasa melakukan pengabdian kepada jin-jin setan tetapi tidak mau disebut berbuat syirik. Manhaj jahiliyah adalah jalan beragama orang-orang jahiliyah modern yang merupakan turunan Abu Lahab dan Abu Jahal.
Persembahan tumbal dan sesajen adalah bukti masih banyaknya umat Islam yang terperangkap ke dalam wilayah kekuasaan Iblis, entah disadari atau tidak. Kebodohan, taklid buta dan fanatisme budaya yang membuat manusia begitu mudah terseret ke dalam wilayah kekuasaan Iblis. Persembahan tumbal dan sesajen adalah salah satu bentuk pengabdian atau peribadatan kepada kerajaan Iblis. 
  
Sejak diusir dari surga dan mendapat laknak dari Allah. Iblis yang dulu bernama Azazil meninggalkan surga dengan penuh dendam terhadap manusia dan tekad untuk menyesatkan. Iblis turum dengan mengantongi  berbagai fasilitas dari Allah sebagai pendukung visi-misi penyesatannya terhadap manusia, antara lainnya:
 
1. Penangguhan hidup sampai kiamat (QS. Al Hijr:37).
2. Izin atau kekuasaan menyesatkan siapa saja yang mau disesatkan atau para pengikutnya (QS. QS. Al Isra:63-64).
3. Kemampuan untuk mewujudkan atau membuktikan persangkaan atau keyakinan msnusia yang tersesat (QS. Saba: 20).
  
Tetapi Allah memberi jaminan perlindungan dari tipu daya dan kekuasaan Iblis kepada hamba-hamba Allah yaitu yang ikhlas dan jujur beriman dan bertakwa (QS. Al Israa:65, Al Hijr:42). Dan Iblispun mengakui tidak sanggup menggoda dan menyesatkan hamba-hamba Allah yang ikhlas (QS. Al Hijr: 40). 
 
Untuk menjalankan visi-misi penyesatannya, maka Iblis membangun kerajaan besar di muka bumi ini, dan membangun Istana besar dan megah di tengah  samudera untuk mengendalikan pasukan-pasukannya dalam menyesatkan manusia (HR. Muslim). Seperti halnya bangsa manusia, Iblispun memiliki kerajaan-kerajaan bawahan di laut dan di darat. Iblis dalam upaya menyesatkan manusia memiliki misi andalan, yaitu:
 
1. Mendatangi manusia dari segala arah, dan segala cara menggodanya.
2. Bersekutu dengan manusia, antara lain bersekutu dengan duduk-dukun sebagai juru bicaranya kepada manusia, dan dengan tokoh-tokoh pembela maksiat, syirik dan bid'ah.
3. Berusaha mewujudkan impian manusia pengikutnya. Manusia yang mau kaya tapi malas berusaha maka diberi kekuasaan. Manusia yang mau hebat tapi takut mati maka dibuatnya kebal senjata.
4. Berusaha membuktikan seluruh persangkaan atau kepercayaan manusia awam. Bila manusia percaya ada hantu maka dibuatlah bermacam-macam hantu, seperti pocong, kuntilanak. Bila percaya bahwa pohon besar itu angker, maka dibuatnya menjadi angker. Bila percaya bahwa mengamalkan asma-ul husna atau solawatan ribuan kali bisa kebal senjata, maka dibuatnya kebal senjata.
 
Salah satu syariat Iblis beserta raja-raja jin bawahannya terhadap manusia yang telah terdaftar di data base sebagai warga jajahannya adalah melakukan:
 
1. Melakukan upacara penghormatan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan yang dihadiri oleh manusia-manusia jajahannya.
2. Menyerahkan upeti atau pajak berupa tumbal  atau sesajen yang dilakukan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. 
  
Makanya pesta-pesta adat persembahan tumbal dan sesajen yang banyak dilakukan warga tempat dan waktunya selalu tetap. Dan untuk pesta besar biasanya dilakukan di pantai, karena pantai dekat dengan laut atau samudera, sedangkan istana Iblis ada di dalam samudera. Mengapa pesta adat tidak sekalian dilaksanakan di tengah samudera atau di Segitiga Bermuda kata orang?,  ini faktor keamanan dan trasfortasi, padahal Iblis menginginkan pengikut sebanyak-banyaknya. 
  
Tumbal dan sesajen adalah makanan favorit Iblis beserta para pembesarnya. Sejak dulu zaman Nabi Nuh, Iblis mensyariatkan para  pengikutnya untuk mempersembahkan tumbal dan sesajen, dan syariat ini dijaga dan dilestarikan terus dari zaman ke zaman, bahkan sampai ke kiamat. Karena sekutu- sekutu Iblis pada bangsa manusia pun juga bertambah dan turun temurun. Iblis mampu menempatkan sekutunya pada jabatan pemerintahan untuk menjaga dan melestarikan  tradisi persembahan tumbal dan sesajen. Iblis mampu mengkader manusia untuk menjadi pasukan pembela syirik, yang melakukan pembenaran terhadap ritual persembahan tumbal dan sesajen, memberinya nama yang islami, mengisinya amalan islami, supaya umat  lainnya menyangka benar dan mengikutinya. Saat Allah memiliki ulama yang mengajar tauhid dan sunnah. Iblispun membuat ulama tandingan untuk membela-bela syirik dan bid'ah. Karena takhyul, syirik dan bid'ah adalah ajaran andalan Iblis dalam menyesatkan manusia. 
  
Tumbal dan sesajen memiliki nilai tersendiri bagi bangsa jin yang hendak menjadi  raja yang bisa menguasai manusia atau mempertahankan kerajaannya, antara lain:
1. Tumbal dan sesajen adalah sumber kekuatan bangsa jin. Semakin besar tumbal atau sesajennya maka semakin kuat pula jin yang menikmatinya.
2. Tumbal dan sesajen adalah sumber kekebalan jin setan dalam menghadapi serangan musuh.
3. Tumbal dan sesajen adalah sumber kesaktian jin setan. Ilmu yang tinggi tanpa didukung oleh tumbal atau sesajen maka tiada artinya bagi bangsa jin setan.
 
Makanya jin setan berlomba-lomba berusaha mempengaruhi manusia agar mempersembahkan tumbal atau sesajen, atau berusaha menguasai tempat-tempat yang biasa dipakai manusia melakukan ritual persembahan tumbal atau sesajen walau harus berperang melawan jin yang telah menguasai tempat tersebut.
       
Sesuatu yang diberi tumbal atau sesajen selain Allah, atau sesuatu yang padanya dilakukan ritual penghormatan selalin yang disyariatkan Allah adalah berhala. Dan mereka tidak mempersembahkan kepada siapa-siapa kecuali kepada setan yang durhaka (simak QS. An Nisaa:117). Walau namanya sedekah atau maulid kalau mengandung peraembahan sesajen maka itu adalah syirik. Kami berlindung kepada Allah dengan kalimat- kalumat-Nya yang sempurna dari kejahanan makhluk-Nya

 
Sumber Group Kajian
Share:

Tidak ada komentar:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Arsip Blog

Cari