}

Manfaatkanlah waktu yang ada walau tinggal sisa-sisa umur kita ...!

✍Setiap orang telah ditetapkan umurnya masing-masing, ada yang panjang, ada yang tengah-tengah dan ada yang pendek umurnya. Namun, bukan ukuran masa lamanya yang menjadikan seseorang baik dan sukses bahagia dengan umurnya. Tetapi, bagaimana seseorang mampu mengelola kesempatan yang diberikan Allah berupa umur itu, untuk seoptimal mungkin menjalani ibadah juga mempersiapkan kematiannya yang menjadikan seorang beruntung dan berbahagia dengan umurnya.

Abi Bakroh رضي الله عنه berkata,

أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ  قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ 

"Bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. [HR. Ahmad; At-Tirmidzi dishahihkan Al-Albany dalam Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb, 3363)

Jika masa demi masa, dia lalui dengan menorehkan kebaikan dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang ia peroleh maka berbahagialah dia dengan umurnya.

Bisa jadi ada seseorang yang hanya selisih sedikit saja dengan orang lain dalam umunya, namun ada banyak perbedaan tingkat derajat bagi keduanya karena maksimal dia memanfaatkan umurnya.

Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Ubaidillah bin Khalid As-Sulami رضي الله عنه,

أخى رسول الله صلى الله عليه وسلم بين رجلين فقتل أحدهما ومات الأخر بعده بجمعة أو نحوها فصلينا عليه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما قلتم فقلنا دعونا له و قلنا اللهم اغفرله وألحقه بصاحبه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فأين صلاته بعد صلاته وصومه بعد صومه إن بينهما كما بين السماء والأرض

"Rasulullah صلى الله عليه وسلم mempersaudarakan dua orang laki-laki. Lalu salah seorang di antara keduanya meninggal, kemudian yang satunya meninggal juga sepekan setelah itu. Kami menshalatinya, lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : ”Apa yang kalian ucapkan?”. Mereka menjawab : “Kami berdoa untuknya, kami katakan,”Ya Allah, ampunilah dia dan pertemukanlah dia dengan saudaranya”. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Dimana (pahala) shalat orang ini setelah shalatnya (orang yang meninggal lebih dahulu)? Dimana (pahala) puasa orang ini setelah puasanya (orang ini)? Jarak antara kedua shahabat ini seperti jarak langit dan bumi” (HR. Abu Dawud, 2524 dishahihkan Al-Albany).

Hal itu terjadi, karena termasuk keadaan seseorang adalah bertambah dan meningkat dari satu kedudukan menuju kedudukan (di atasnya) sehingga mencapai kedudukan kedekatan (kepada Allâh), maka seorang Mukmin yang berusaha mencari bekal untuk akhirat dan berusaha menambah amal shalih tidak layak menginginkan berhentinya dari apa yang dia inginkan itu dengan mengharapkan kematian.(Faidhul Qadîr, 3/480, Al-Munawi)

Oleh karena itu seorang Mukmin jangan sampai menyia-nyiakan umur dan waktunya. Hendaklah dia selalu waspada terhadap kehidupannya, umur yang masih ada hendaklah diisi dengan amal sholih secara maksimal. Jika tidak, maka kerugian yang akan didapatkan.


🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc


          ✏📚✒.💧..

Share:

Tidak ada komentar:

CLICK TV DAN RADIO DAKWAH

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Translate

INSAN TV

POPULAR

Arsip Blog

Cari