Bismillahirrahmanirrahim ...
Menyingkap kebenaran yang tertutupi kabut kebathilan dan menyampaikannya kepada manusia bukanlah perkara mudah. Cibiran, sumpah serapah, hujatan sampai sikap permusuhan akan ditemui di setiap derap langkah dalam dakwah.
Tapi sungguh berat apabila sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh para pengikut hawa nafsu menjadikan lemah tidak tahan menghadapi kecaman orang-orang yang memusuhinya. Ragu-ragu lalu berpikir untuk mundur bahkan lari dan bersembunyi serta menyembunyikan keterangan-keterangan yang seharusnya ditampakkan.
Allah ta’ala berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
[QS. Al-Baqarah : 159-160].
.Al-Qurthubiy rahimahullah berkata :
"Allah ta’ala telah mengkhabarkan orang yang menyembunyikan keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk yang diturunkan Allah termasuk orang yang terlaknat."
"Dikatakan juga bahwa yang dimaksud orang yang terlaknat tersebut adalah orang yang menyembunyikan kebenaran. Dan hal itu berlaku umum bagi setiap orang yang menyembunyikan ilmu agama Allah yang seharusnya disebarluaskan."
"Firman-Nya :
{mereka itu dilaknati Allah}, maksudnya, ”Allah berlepas diri dari mereka dan menjauhkan dari mereka pahala”, lalu Allah pun berfirman : ”Wajib atas kalian akan laknat-Ku”
sebagaimana firman Allah : ”sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu”. (QS. Shaad : 78). Dan asal kata dari laknat adalah menjauhi dan mengusir."
"Firman-Nya : ‘mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati’. Tentang ayat ini, Qataadah dan Ar-Rabii’ berkata : ‘Maksud dari kata al-laa’inuun adalah para malaikat dan orang-orang beriman. Ibnu ‘Athiyyah berkata : ‘Maknanya ini adalah jelas sesuai dengan maksud kalimat”.
[Al-Jaami’ li-Ahkaamil-Qur’aan, 2/479-483 tahqiq : Dr. ‘Abdullah bin ‘Abdil-Muhsin At-Turkiy; Muassasah Ar-Risalah, Cet. 1/1427 – dengan peringkasan].
Asy-Syaikh Ahmad Syaakir rahimahullah berkata :
"Dan dalam ayat ini (QS. Al-Baqarah : 159-160), juga diterangkan bahwasannya orang yang menyembunyikan ilmu akan dilaknat oleh Allah, para malaikat, dan seluruh manusia."
"Kemudian Allah ta’ala mengecualikan dari mereka siapa saja yang bertaubat kepada-Nya."
"Allah berfirman : “Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran)”, yaitu mereka kembali pada kebenaran, memperbaiki amal-amal mereka, serta menerangkan kepada manusia tentang apa yang telah mereka sembunyikan sebelumnya."
"Maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
"Dan dalam ayat ini terdapat pentunjuk bahwa orang yang mengajak pada kekufuran dan kebid’ahan apabila bertaubat kepada Allah, maka Dia akan menerima taubatnya."
[‘Umdatut-Tafsiir, 1/279-280].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Perumpamaan orang yang mempelajari ilmu kemudian tidak menyampaikannya adalah seperti orang yang menyimpan harta namun tidak menafkahkannya darinya”.
[Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam Al-Ausath no. 689; shahih – lihat Ash-Shahiihah no. 3479].
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak”.
[Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96, Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].
Sikap permusuhan yang ditunjukkan para pengusung kebathilan, sungguh sudah berlangsung sejak lama. Para Rasul dan wali-wali Allah tidak pernah sepi dari hinaan dan caci maki.
.
• JADILAH PENOLONG AGAMA ALLAH
Allah memerintahkan kita supaya menolong agama-Nya. ’Menolong Allah’ bukan berarti Allah lemah dan butuh pertolongan manusia.
Al Qurthubi mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang menolong agama dan nabi-Nya. [al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz XII hal 386]
Allah ta’ala berfirman yang artinya :
”Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.”
[QS. Al Hadid : 25]
Tatkala berbicara tentang “Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” Kemudian Allah melanjutkannya dengan menjelaskan makna pertolongan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menolong manhaj dan da’wah-Nya, adapun Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah membutuhkan pertolongan dari mereka. “Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.”
[Fii Zhilalil Qur’an juz VI hal 4395].
Allah ta’ala berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,”
[QS. Al Hajj : 40]
Sesungguhnya Allah tidaklah membutuhkan pertolongan sedikit pun dari hambanya. Karena Dia maha kuat. Akan tetapi Allah hendak menguji dari hambanya mana yang layak untuk mendapatkan pertolongannya.
Menolong agama Allah diantara maksudnya adalah, memurnikan risalah yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari para pelaku penyimpangan dan penyesat umat. Membela sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjauhkan umat dari kesyirikan, bid’ah, khurafat dan tradisi-tradisi nenek moyang (jahiliyah) yang tidak sesuai dengan syari’at Islam.
Memang sulit dan besar aral rintangan yang akan dihadapi para pengemban dakwah dalam menyampaikan kebenaran karena besarnya permusuhan, perlawanan dan kecaman dari mereka yang merasa terusik amalan-amalan dan kepercaya’an batilnya. Tapi sebagaimana Allah sebutkan bahwa Allah ta’ala akan memberikan pertolongan dan meneguhkan kedudukan orang-orang yang istiqomah dalam membela agama Allah.
Allah ta’ala berfirman yang artinya :
”Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.
[QS. Muhammad : 7].
Wallaahu a'lam...
https://agussantosa39.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar