Mari kita tengok, Siapakah Nabi Muhammad -Shallallahu
'alaihi Wassalam- ? Bukankah ia kekasih/utusan Allah 'Azza Wa Jalla ?
Mengapa Allah begitu keras memberi peringatan ?. Maha Adil Allah yang
menempatkan sesuatu (hukum) pada tempatnya, meskipun Rasulullah
-Shallallahu 'alaihi Wassalam- adalah kekasih-Nya/utusan-Nya, jika ia
berbuat dzalim (tidak meletakan sesuatu pada tempatnya) maka hukum Allah
akan menimpanya. Lalu bagaimana dengan kita ? yang penuh lumpur2 dosa ?
tatkala kita berbuat dzalim ? ...
Lalu bagaimana dengan pelaku amalan bid'ah yang beramal
tanpa dasar dari sumber hukum (nash) yang jelas, baik Al-Qur'an dan
Hadits2 Nabi -Shallalahi 'Alaihi Wassalam- yang shahih ? dan tidak pula
ittiba (mengikuti contoh) Beliau -Shallalahu 'Alaihi Wassalam dalam
beribadah dan beramal ?
Masih beranikah kita berbuat bid'ah ?
Al Haqqa:44-47
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami
,
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya
.
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya
.
فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi Kami (untuk menghukum nya)
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar