Masih saja ada yang mengatakan, bahwa ada bid'ah hasanah dalam Syariat Islam, padahal Imam Malik -rohimahulloh- yg dijuluki sebagai 'Imamnya Kota Nabi' sudah sangat tegas dan lugas mengatakan: "Barangsiapa melakukan bid'ah APAPUN dalam Islam dan dia melihat bid'ah itu baik, maka dia telah menganggap bahwa (Nabi) Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- telah MENGKHIANATI risalah (yg diembannya), karena Allah berfirman: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian", sehingga apapun yg bukan agama pada hari itu, maka dia juga bukan agama pada hari ini". [Kitab: Ali'tishom 1/64].
Bahkan Ibnu Umar -rodhiallohu anhuma- yang merupakan sahabat Nabi -shollallohu alaihi wasallam- juga telah menegaskan: "SEMUA bid'ah adalah sesat, meskipun orang-orang melihatnya BAIK". [Sanadnya shohih, diriwayatkan oleh Ibnu Battoh: 205].
Bahkan Nabi tercinta -shollallohu alaihi wasallam- juga telah menyabdakan: "SEMUA bid'ah itu sesat". [Shohih Muslim: 867].
Kalaupun ada perkataan ulama yang menyelisihi sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam- ini, bukankah seharusnya perkataan mereka yang ditakwil atau diselaraskan maknanya dg sabda Nabi di atas?!
Bukan malah sebaliknya, sabda Nabi yang dita'wil dan dipelintir maknanya sehingga seakan selaras dg perkataan ulama tersebut.
Jika memang Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dan sabdanya lebih agung kedudukannya di hati seseorang, harusnya langkah pertama yang dia ambil, yaitu mentakwil atau menyelaraskan perkataan ulama tersebut agar tidak bertentangan hadits Nabi -shollallohu alaihi wasallam.
Atau jika terpaksa harus memilih salah satu, maka harusnya dia memilih perkataan orang yang WAJIB dicintainya melebihi orang tuanya, anaknya, bahkan manusia semuanya, dialah Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam.
Semoga Allah memberikan kaum muslimin hidayah untuk menghidupkan sunnahnya dan mematikan bid'ah yang disusupkan dalam agamanya, amin.
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
Oleh: Mutiara Risalah Islam
๐Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.
๐Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI
๐ฑDaftar ke Wa : 089628222285 atau klik๐http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI
Bahkan Ibnu Umar -rodhiallohu anhuma- yang merupakan sahabat Nabi -shollallohu alaihi wasallam- juga telah menegaskan: "SEMUA bid'ah adalah sesat, meskipun orang-orang melihatnya BAIK". [Sanadnya shohih, diriwayatkan oleh Ibnu Battoh: 205].
Bahkan Nabi tercinta -shollallohu alaihi wasallam- juga telah menyabdakan: "SEMUA bid'ah itu sesat". [Shohih Muslim: 867].
Kalaupun ada perkataan ulama yang menyelisihi sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam- ini, bukankah seharusnya perkataan mereka yang ditakwil atau diselaraskan maknanya dg sabda Nabi di atas?!
Bukan malah sebaliknya, sabda Nabi yang dita'wil dan dipelintir maknanya sehingga seakan selaras dg perkataan ulama tersebut.
Jika memang Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dan sabdanya lebih agung kedudukannya di hati seseorang, harusnya langkah pertama yang dia ambil, yaitu mentakwil atau menyelaraskan perkataan ulama tersebut agar tidak bertentangan hadits Nabi -shollallohu alaihi wasallam.
Atau jika terpaksa harus memilih salah satu, maka harusnya dia memilih perkataan orang yang WAJIB dicintainya melebihi orang tuanya, anaknya, bahkan manusia semuanya, dialah Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam.
Semoga Allah memberikan kaum muslimin hidayah untuk menghidupkan sunnahnya dan mematikan bid'ah yang disusupkan dalam agamanya, amin.
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
Oleh: Mutiara Risalah Islam
๐Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.
๐Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI
๐ฑDaftar ke Wa : 089628222285 atau klik๐http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar