*Membaca Al-Qur’an Adalah Seutama Utama Dzikir.*
✍Dzikir adalan amalan yang sangat dicintai Allah.
Dan Allah akan memberikan balasan yang besar kepada mereka yang menyibukkan diri dengan memperbanyak mengingat-Nya.
َูุงูุฐَّุงِูุฑَِูู ุงََّููู َูุซِูุฑًุง َูุงูุฐَّุงِูุฑَุงุชِ ุฃَุนَุฏَّ ุงَُّููู َُููู ْ ู َุบِْูุฑَุฉً َูุฃَุฌْุฑًุง ุนุธูู ุง
"...laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." [Al-Ahzab: 35]
Didunia ini manusia yang tidak terlaknat hanyalah mereka yang berdzikir mengingat Allah.
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅَِّู ุงูุฏَُّْููุง ู َْูุนَُููุฉٌ ู َْูุนٌُูู ู َุง َِูููุง ุฅَِّูุง ุฐِْูุฑُ ุงَِّููู َูู َุง َูุงَูุงُู َูุนَุงِูู ٌ ุฃَْู ู ُุชَุนَِّูู ٌ
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dihasankanAl-Albany dalam Shohihul Jami’)
Syeikh Ibnu Utsaimin berkata:
Ucapan yang baik itu ada dua macam:
⏺Baik dari dzatnya
⏺Baik karena tujuannya
Adapun ucapan yang baik dari dzatnya:
Seperti dzikir ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู, ุงููู ุฃูุจุฑ, ุงูุญู ุฏ ููู, ูุง ุญูู ููุง ููุฉ ุฅูุง ุจุงููู.
Dan seutama-utama dzikir adalah bacaan Al-Qur'an.(Syarah Riyadhus Sholihin 1/290)
Membaca Al-Qur'an bisa membuat perasan nikmat dan tenang, jika itu dilakukan dengan sepenuh hati.
Adapun banyak manusia yang belum merasakan nikmatnya membaca al quran, dikarenakan membaca saja tanpa memahami isinya.
Dan Allah menuntut kita untuk mentadabburi Al-Qur'an bukan cuma di baca.
ุฃَََููุง َูุชَุฏَุจَّุฑَُูู ุงُْููุฑْุขَู ุฃَู ْ ุนََٰูู ُُูููุจٍ ุฃََْููุงَُููุง
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?"(Muhammad : 24)
Ibnul Qoyyim berkata,
“…Dan sesungguhnya al-Qur’an dan iman- merupakan sumber segala kebaikan di dunia dan di akherat. Ilmu tentang keduanya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Bahkan pada hakekatnya tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya selain ilmu tentang keduanya.” (Al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 38)
Wallohu a'lam
๐Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✍Dzikir adalan amalan yang sangat dicintai Allah.
Dan Allah akan memberikan balasan yang besar kepada mereka yang menyibukkan diri dengan memperbanyak mengingat-Nya.
َูุงูุฐَّุงِูุฑَِูู ุงََّููู َูุซِูุฑًุง َูุงูุฐَّุงِูุฑَุงุชِ ุฃَุนَุฏَّ ุงَُّููู َُููู ْ ู َุบِْูุฑَุฉً َูุฃَุฌْุฑًุง ุนุธูู ุง
"...laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." [Al-Ahzab: 35]
Didunia ini manusia yang tidak terlaknat hanyalah mereka yang berdzikir mengingat Allah.
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅَِّู ุงูุฏَُّْููุง ู َْูุนَُููุฉٌ ู َْูุนٌُูู ู َุง َِูููุง ุฅَِّูุง ุฐِْูุฑُ ุงَِّููู َูู َุง َูุงَูุงُู َูุนَุงِูู ٌ ุฃَْู ู ُุชَุนَِّูู ٌ
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dihasankanAl-Albany dalam Shohihul Jami’)
Syeikh Ibnu Utsaimin berkata:
Ucapan yang baik itu ada dua macam:
⏺Baik dari dzatnya
⏺Baik karena tujuannya
Adapun ucapan yang baik dari dzatnya:
Seperti dzikir ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู, ุงููู ุฃูุจุฑ, ุงูุญู ุฏ ููู, ูุง ุญูู ููุง ููุฉ ุฅูุง ุจุงููู.
Dan seutama-utama dzikir adalah bacaan Al-Qur'an.(Syarah Riyadhus Sholihin 1/290)
Membaca Al-Qur'an bisa membuat perasan nikmat dan tenang, jika itu dilakukan dengan sepenuh hati.
Adapun banyak manusia yang belum merasakan nikmatnya membaca al quran, dikarenakan membaca saja tanpa memahami isinya.
Dan Allah menuntut kita untuk mentadabburi Al-Qur'an bukan cuma di baca.
ุฃَََููุง َูุชَุฏَุจَّุฑَُูู ุงُْููุฑْุขَู ุฃَู ْ ุนََٰูู ُُูููุจٍ ุฃََْููุงَُููุง
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?"(Muhammad : 24)
Ibnul Qoyyim berkata,
“…Dan sesungguhnya al-Qur’an dan iman- merupakan sumber segala kebaikan di dunia dan di akherat. Ilmu tentang keduanya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Bahkan pada hakekatnya tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya selain ilmu tentang keduanya.” (Al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 38)
Wallohu a'lam
๐Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar